Husnudzon kepada Allah

Husnudzon merupakan sifat positif, yang dalam Bahasa Indonesia berarti "berprasangka baik". Husnudzon berarti bahwa kita selalu berbaik sangka kepada segala sesuatu. Sehingga karena disini konteksnya Husnudzon kepada Allah maka berarti berbaik sangka kepada Allah tentang segala sesuatu yang terjadi pada diri sendiri maupun orang lain di sekitar kita. Mengingat bahwa Allah merupakan sebaik-baiknya pembuat skenario, pastilah Allah tahu hal yang terbaik bagi hambanya.

Salah satu cerita mengenai Husnudzon kepada Allah datang dari dinasti abbasiyah. Pada kala itu hidup seorang budak bernama Qolamun. Sebagai budak, Qolamun tidaklah putus asa. Dia bermimpi dan terus bekerja keras untuk merdeka. Qolamun bekerja tidak kenal lelah, dia selalu memberikan lebih. Jika temanya bekerja 10 jam maka dia bekerja 12 jam. Hingga pada akhirnya kerja keras qolamun membawa berkah pada majikannya. Oleh majikannya kemudian Qolamun dimerdekakan.

Beberapa tahun kemudian setelah Qolamun merdeka. Qolamun menikah dengan seorang wanita yang shalihah. Mereka berdua dikaruniai seorang anak laki-laki. Tapi naasnya setelah 2 tahun umur anaknya, istri yang dia sayangi dipanggil oleh Allah. Betapa sedihnya qolamun, namun dia berkata "Baik Berkah ataupun musibah, aku tetap berprasangka baik kepada Allah.

Sepeninggal istrinya Qolamun mendidik anaknya mengenai keislaman, berkudan dan memanah. Suatu hari anaknya menginginkan seekor kuda perang. Maka dari itu dia dan anaknya berusaha bekerja keras untuk mendapatkan seekor kuda. Pada akhirnya hasil kerja keras mereka tercapai dan kuda dibawa pulang kerumah dan dirawat setiap harinya. Para tetangganya pun nyiyir dan berkata "Sudah miskin, malah uang dipake beli kuda". Namun Qolamun dan anaknya tetap berprasangka baik kepada Allah.

Pada suatu malam kuda yang dirawat dengan penuh kasih sayang oleh Qolammun dan anaknya, melarikan diri ke hutan. Para tetangganya pun berkata "Sungguh kasihan, sudah uang habis buat merawat kuda. Sekarang kudanya kabur". Namun keduanya tetap teguh dan berprasangka baik pada Allah. Walau ini musibah ataupun Berkah.

Keesokan harinya ternyata kandang yang semula kosong karena kudanya hilang. Kembali penuh karena kuda yang telah hilang kembali dengan membawa kawananya. Sungguh bahagia keluarga kecil tersebut. Tetangganya pun nggak habis pikir. Namun keduanya tetap berprasangka baik walau musibah ataupun berkah.

Anak Qolamun sudah beranjak remaja. Dia ingin menjinakkan kudanya. Namun naasnya anaknya jatuh dari kudan dan kakinya patah. tetangganya berkata "Dasar kuda pembawa musibah..". Walau kakinya patah anak Qolamun dan dia sendiri tetap berprasangka baik kepada Allah. Hingga tiba ajudan kerajaan yang mengumumkan untuk mengumpulkan prajurit perang. Remaja yang sehat jasmani harus ikut berperang. Anak qolamun tidak diikutkan karena kakinya sakit. Tetangganya sangat sedih karena anak-anak meraka yang merupakan tulang punggung keluarga  harus pergi meninggalkan mereka. Dan sungguh beruntung kata tetangganya anaknya qolamun kata tetangganya. Sekali agi qolamun dan anaknya hanya bisa berprasangka baik kepada Allah, baik itu berkah maupun musibah.

Pada suatu malam desa yang di tinggalin qolamun menjerit dipenuhi oleh isak tangis para ibu yang di tinggal anaknya. Benar para remaja yang diberangkatkan perang di ketahui semua telah tewas tanpa tersisa. "Beruntung anakmu, qolamun", kata tetangganya. Sekali lagi qolamun dan anaknya tetap teguh untuk berprasangka baik kepada Allah. Selepas itu diumumkan lagi perintah perang terhadap pasukan mongol. Ini merupakan panggilan jihad. Berbeda dengan perang yang sebelumnya karena hanya antara kaum muslim. Perintah perang tersebut pun sampai pada Qolamun dan anaknya. Mereka berdua pun berangkat. Pada saat perang panggilan jihad tersebut benar-benar dilaksanakan oleh ayahnya. Qolamun mati dalam keadaan jihad namun anaknya tertangkap dan dibawa. Dalam diri keduanya masih berprasangka baik kepada Allah apapun kondisinya.

Anaknya yang tertangkap oleh pasukan mongol, dijadikan budak. namun keadaan itu berakhir sampai adda sultan dari dinasti abbasiyah membelinya. Seiring berjalannya waktu anak qolamun menjadi pemimpin pasukan kecil, setelah itu menjadi pemimpin pasukan besar, kemudian menjadi pemimpin wilayah. Hal tersebut merupakan suatu kebanggaan. ketika suatu saat sultan yang memerdekakan anak qolamun wafat. Anaknya diangkat menjadi Sultan Al Mansyur Syaiffudin Qalawun.

Merupakan titik balik yang sangat luar biasa dari seorang budak dapat mendidik anaknya hingga menjadi seorang sultan. Hal ini merupakan suatu hikmah apabila kita selalu berprasangka baik kepada Allah. Baik berkondisi seburuk-buruknya kondisi maupun sebaik-baiknya kondisi harusnya kita selalu berprasangka baik kepada Allah. Karena Allah sebaik-baiknya pembuat skenario. Skenario yang terbaik untuk hambanya.

“Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”(QS. Al Baqarah: 216)
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, karena sesungguhnya sebagian prasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain!” [Q.S Al-Hujurat : 12]

Download file ppt
Referensi : 
https://imamabror.wordpress.com/2015/02/25/berprasangka-baik-kepada-alloh-kami-tidak-tahu-ini-musibah-atau-rahmat-dari-alloh-kami-hanya-berprasangka-baik-kepada-alloh/
http://tabungwakaf.com/mengapa-harus-berbaik-sangka-kepada-allah/

Share this

Related Posts

Latest
Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
=)D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
:ng